Selasa, 29 Maret 2016

Hakekat Manajemen Dalam Pendidikan Islam

A.     Latar Belakang
Dalam kehidupan berkeluarga, berorganisasi, bermasyarakat, dan bernegara, manajemen merupakan upaya yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersana. Pendidikan yang salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia sudah semestinya mendapat perhatian penting dalam hal manajemennya. Pendidikan yang baik merupakan tolok ukur bagi sebuah bangsa tau negara dalam hal kemajuan yang dicapai tidak terkecuali dalam Islam.[2]
Pendidikan dalam Islam sudah semestinya dikelola dan di manage dengan sebaik-baiknya. Manajemen pendidikan Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat dari keterbelakangan baik secara moral, materi, dan spiritual.[3] Dalam Islam, manajemen adalah hal yang sangat penting. Hal ini tampak dalam ungkapan bijak’ “sesuatu yang haq yang tidak di organisir terkadang dikalahkan oleh sesuatu yang batil yang terorganisir”.
B.     
 
Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen ?
2.      Apa yang dimaksud manajemen Pendidikan Islam ?
3.      Apa dasar dan tujuan manajemen Pendidikan Islam ?
4.      Bagaimana hakekat manajemen dalam pendidikan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Manajemen
Istilah manajemen, terjemahnya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan, seperti ketatalaksaan, manajemen, dan manajemen pengurusan. Dalam Encylopedia of The Social dikatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya Haimann mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Akhirnya, George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Menurut ketiga definisi diatas, maka akan segera tampak bahwa tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain; ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.[4]
B.      Pengertian Manajemen Dalam Pendidikan Islam
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dari kata kerja “to manage” yang sinonimnya antara lain; “to hand’ berarti mengurus, “to control” berarti memeriksa, “to guide” berarti memimpin. Dalam kamus istilah populer, kata manajemen mempunyai arti pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang di inginkan direksi.[5]
Menurut Abduh, tujuan pendidikan dalam Al-Qur’an adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah. Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan tujuan tergantung pada proses manajerial yang terdapat di dalamnya.[6]
Manajemen sebagai suatu disiplin ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor dengan bukunya The Principle of Scientific Management (1914)  dan Henry Fayol dalam General dan Industral Management (1945). Namun jauh sebelumnya keduanya, ajaran-ajaran Al-qur’an dan Hadits telah lebih dulu menjelaskan pokok-pokok dan prinsip-prinsip manajemen yang jika diperbandingkan dengan teori-teori manajemen para ahli masa kini tidaklah kurang bobotnya, karena ajaran itu juga merupakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar manajemen sekalipun dengan istilah lain. Sebagai contoh dapat dikemukakan Al-Qur’an:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالبَصَرَ  وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلئِكَ كاَنَ عَنْهُ مَسْئُوْلاً.[7]
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan ditanya (diminta pertanggung jawabnya)”.
Dan hadits Nabi Muhammad SAW:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّ رَاعٍ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتهِِ (رواه البخارى ومسلم وأحمد والترمذي عن ابن عمر)
Artinya : “Setiap diri kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya (diminta pertanggung jawaban) atas kepemimpinannya”. (HR. Bukhari. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Ayat dan hadis di atas menjelaskan tentang sikap bertanggung jawab yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Sikap ini merupakan salah satu modal penting bagi seseorang dalam mencapai suatu kesuksesan, baik secara individu maupun kelompok atau organisasi. Begitu pula George Terry mendefinisikan manajemen sebagai “suatu tindakan atau perbuatan seseorang yang berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, sedangkan tanggung jawab (responsibility) tetap di tangan yang memerintah”.[8]
Sedangkan manajemen pendidikan adalah aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah di tentukan. Manajemen pendidikan merupakan suatu sisem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana, sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana, dan lingkungan. Pendapat yang lain manajemen pendidikan di rumuskan sebagai mobilisasi segala sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.[9]
Sedangkan manajemen pendidikan Islam menurut Sulistyorini adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Senada sebagaimana pengertian di atas, Muhaimin mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan, dan kualitas proses dan hasil pendidika Islam itu sendiri.[10]
C.      Dasar dan Tujuan Manajemen Dalam Pendidikan Islam
Banyak ayat-ayat Al Qur’an yang bisa menjadi dasar adanya manajemen dalam Islam. Ayat-ayat tersebut bisa di pahami setelah diadakan penelaan secara mendalam. Diantara ayat-ayat Al Qur’an yang dapat dijadikan dasar manejemen pendidikan Islam adalah sebagai berikut
وَمَا كاَنَ المؤُمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كآفَةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَــآئِفَةٌ لِّيــَــتَفَقَّهُوْا فىِ الدَّيْن وَليُنذِروا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهَمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ.[11]
Artinya : Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (kemedan perang). Mengapa sebagian di setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka untuk memeberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembalai, agar mereka dapat menjaga dirinya.[12]
وَلْيَحْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِيَّةً ضِعَافًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ فَلْيَــــــتَّقُوا الله وَلْيَقُوْلُوا قَوْلاً سَدِيْداً.[13]
Artinya : ” Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang yang apabila mereka meninggalkan dibelakang keturunan yang lemah yang mereka hawatir akan nasib mereka’. Oleh karena itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengatakan perkataan yang benar”
Ayat-ayat Al Qur’an, hadits serta atsar di atas apabila di telaah secara teliti dan mendalam menunjukkan adanya nilai-nilai manajemen dalam Islam. Manajemen dalam Islam sangat diperlukan apalagi dalam aspek pendidikanya.
Pendidikan Islam yang di manage secara baik dan teratur sudah barang tentu akan menghasilakan hasil yang memuaskan. Sebaliknya pendidikan yang tidak di manage secara baik sudah barang tentu akan menghasilkan barang yang tidak menentu pula.
Adapun tujuan manajemen dalam pendidikan Islam tentu tidak lepas dari tujuan pendidikan Islam. Menurut H. Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana yang telah di kutip oleh Oemar Muhammad At-Thoumy al-Syabani mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah.[14]
1.      Pembentukan akhlak yang mulia.
2.      Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
3.      Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran.
4.      Menyiapkan pelajar yang profesioanal disamping memelihara kerohanian dan keagamaan.
5.      Mempersiapkan anak didik untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam di atas.
Sesuai dengan tujuan pendidikan Islam di atas dengan berpijak pada pengertian manajemen maka tujuan manajemen dalam pendidikan Islam adalah meningkatkan produktifits pencapaian hasil yang maksimal dalam pendidikan Islam dalam berbagai aspek, jasmai, rohani, dunia, dan akhirat.
D.     Hakekat Manajemen dalam Pendidikan Islam 
Ramayulis menyatakan bahwa hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam al-Qur’an seperti firman Allah:
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ[15].
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. 
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt. Adalah pengatur (manager) alam. Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia telah dijadikan khalifah di bumi (Qs. Fathir: 39), maka dia harus mengatur dan me-manage bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah telah mengatur alam raya. Manajerial setiap manusia, baik dalam konsep secara umum, yakni menjadi khalifah di bumi sebagaimana ayat diatas, maupun dalam konsep khusus, yaitu mengelola organisasi, semua pada akhirnya harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah swt maupun terhadap sesame manusia.
Rosululloh saw. Bersabda:
عن معقل بن يسار رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((مَا مِنْ عَبدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللهُ رَعِيَّةً، يمَـُـوْتُ يَوْمَ يَمـُـوْتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ))
Artinya: “Barangsiapa seorang hamba yang dimintai pertanggung jawaban Allah atas kepemimpinannya ketika dia mati di hari kematiannya sedangkan dia seorang pendusta dalam kepemimpinannya, maka Allah mengharamkan dirinya dari surga”. (HR. Muslim).
Keberhasilan proses pendidikan bergantung juga pada pola manajemen lembaga pendidikan, sebagaimana dijelaskan Muhammad Abduh di atas. Meskipun dewasa ini lembaga-lembaga pendidikan Islam sudah mulai mengembangkan kualitas pendidikannya, terutama dalam hal manajemen, akan tetap diakui bahwa upaya tersebut masih berupa peniruan dengan tambal sulam atau dengan kata lain mengadopsi model yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan umum. Artinya perasaan harga diri bahwa apa yang bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan umum dapat juga dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam.[16]  
E.        Unsur-unsur Pendukung Manajemen dalam Pendidikan Islam
Unsur-unsur manajemen pendidikan Islam merupakan fungsi manajemen. Dimana ketika unsur-unsur yang ada tidak dijalankan maka optimalisasi hasil tidak akan tercapai. Adapun unsur pendukung manajemn pendidikan Islam yaitu :
1.      Planning ( Perencanaan)
Planning adalah suatu proses pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetail. pikir dilakukan untuk menghindari kerugian atau kegagalan.
2.      Organizing (Pengorganisasian)
Adalah penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan. Organizing diperlukan dalam pendidikan Islam dalam rangka menyatukan visi misi sehingga tujuan bisa tercapai. Berkaitan dengan hal ini ada ungkapan ahli bijak yaitu ; ”Kebenaran yang tidak di organisir pasti akan dikalahkan oleh sesuatu yang bathil yang di organisir “
3.      Actuating (Tindakan)
Actuating pada hakikatnya adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Actuating merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari planing yang telah di susun dan direncanakan.
4.      Controlling (Pengawasan)
Pengawasan merupakan penentu terhadap apa yang harus dilaksanakan sekaligus menilai dan memeperbaiki sehingga pelaksanaan program sesuai dengan apa yang direncanakan oleh pendidikan Islam.
  
BAB III
PENUTUP
A.         Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat diambil kesimpulan :
1.      Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumberdaya manusia muslim dan non manusia demi menggerakkannya untuk mencapai pendidian Islam secara efektif dan efisien.
2.      Dasar manajemen dalam pendidikan Islam terhadap alam suarat at-Taubah; 122, An-nisa’; 9 serta hadits-hadits dan atsar yang diriwayatkan oleh para sahabat.
3.      Tujuan manajemen dalam pendidikan Islam adalah untui meningkatkan produktivitas pencapaian hasil maksimal dalam pendidikan dalam berbagai aspek , jasmani, rohani, dunia, akhirat.
4.      Hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan), derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang tertera dalam Al-Qur’an Surat As-Sajdah; 5.
5.      Unsur-unsur pendukung manajemen dalam pendidikan Islam meliputi planning, organisizing, actuating, dan controlling.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahnya. Surabaya: PT.Mahkota.
A. Partanto ,Pius. M. Dahlan Al Barry. 1994.  Kamus ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Al-Syaibany, Oemar Muhammad at-Toumy. 1979. Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Astutik ,Puji. 2007. Makalah Pemikiran Filosofis Tentang manajemen Pendidikan Islam.
H.D Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.
Khaer, Miftahul. 2012. Konsep Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist Kutub At-Tis’ah serta Relevansinya Dengan Teori Manajemen Pendidikan Modern. Tesis pada Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Moehtar, Effendi. 1996. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam. Jakarta: Bhatara.
Muhaimin. 2003. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Nuansa Baru.
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT.Rosdakarya.
Sahran. 2006. Pemikiran Pendidikan Muhammad Abduh Sebagai Strategi Modernisasi. Makalah dipresentasikan di Fakultas IAIN Mataram.
Sulistyorini. 2005.  Manajemen Pendidikan Islam (diktat). STAIN Tulungagung.
Terry , George R. 1956.  Principles of Management.New York: Irwin.
Umam,Cholil. 2004. Kamus Al-Qur’an Lengkap. Bandung: Citra Umbara.




[1] Makalah disampaikan untuk memenuhi tugas dalam Materi Filsafat Pendidikan Islam yang diampu oleh Dr. Miftahul Ulum, M.A
[2] Sudjana,H.D, Manajemen Program Pendidikan, (Bandung: Falah Production, 2004), hlm.2
[3] Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam (diktat), STAIN Tulungagung, 2005, hlm. 4
[4] Ahmad Shahib, Arti Sarana dan Fungsi Manajemen, …..
[5] Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus ilmiah Populer, (Surabaya; Arkola,1994), hlm. 434
[6] Sahran, Pemikiran Pendidikan Muhammad Abduh Sebagai Strategi Modernisasi, makalah dipresentasikan di Fakultas IAIN Mataram, 2006.
[7] QS. Al-isra’: 36
[8] George R. Terry, Principles of Management, (New York: Irwin, 1956), hlm. 6
[9] Puji Astutik, Makalah Pemikiran Filosofis Tentang manajemen Pendidikan Islam, 2007, hlm. 2
[10] Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Bandung,: Nuansa Baru, 2003), hlm. 312-313
[11] QS. At-Taubah: 122
[12] Al-Quran dan terjemahnya, (Surabaya: Mahkota), hlm. 101
[13] QS. An-nisa: 9
[14] Oemar Muhammad at-Toumy al-Syabany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta, Bulan Bintang,1979), hlm. 399
[15] QS. As-Sajdah: 5
[16] Miftahul Khaer, Konsep Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist Kutub At-Tis’ah serta Relevansinya Dengan Teori Manajemen Pendidikan Modern. Tesis pada Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2012.

Tidak ada komentar: